Recent Posts

Minggu, 27 Januari 2013

Seorang Pelajar Galau di SMPN 8 YK

SMPN 8 YK, atau yang gaul-nya Bhawara, sebenarnya bukan tujuan sekolahku di Yogya ini. Sewaktu pindah yang amat mendadak, dan nggak tahu apa-apa, aku setuju aja mau disekolahin dimanapun, hehe. Sepertinya, aku emang sudah ditakdirkan masuk sini, hehe.
Hari pertama memasuki pintu gerbangnya masih jelas di ingatan. Melihat banyak orang asing, yang mungkin sebentar lagi menjadi teman baru, entahlah. Lalu digiring masuk dan mengerjakan soal tes masuknya, oh iya, juga bertemu Bu Retno. Hasil tes-nya mungkin tak bisa dibanggakan. Lalu aku galau. Mau sekolah dimana lagi??
Tapi hari berikutnya, aku ternyata diterima, agak mengejutkan sih sebenarnya. Walaupun nggak masuk kelas RSBI(karena beberapa alasan) aku senang dapat sekolah.
Lalu aku mulai masuk sekolah. Berkenalan, punya banyak teman baru, guru baru, kehidupan yang baru.
SMPN 8 menjadi sesuatu yang sulit dillupakan, bagian dari apa yang membentuk aku yang sekarang ini.
Aku sekarang, mungkin berubah sedikit. Ilmu yang aku dapat mungkin nggak hanya materi pelajaran, tapi aku sendiri lebih bisa berkembang.
SMPN 8 itu tempat belajar yang asyik dan nyaman. Aku bersyukur bisa menjadi bagian dari SMPN 8 tercinta. Aku juga teramat bersyukur bisa menjadi bagian dari ekskul ter-keren sepanjang masa, BMW.
BMW itu benar-benar perjuanganku di SMPN 8, aku berusaha agar bisa membaur dan bersaing dengan teman-teman yang lain, sekaligus mendapat pengalaman pertama kalinya aku ngerasa cocok dengan suatu ekskul. Like I know I was meant to be there somehow.
Persaingan di SMPN 8 jelas nggak mudah. Sebagai anak pindahan, aku sampai sekarang masih tegang kalau  ada pelajaran bahasa Jawa. Sebagai skolioser, olah raga itu punya cerita sendiri, apalagi kalau ngambil nilai lari dulu, gimana sakitnya aku, dan perjuangan dapet nilai at least KKM lah. Pasca operasi, justru buat aku jadi kebangkitan. Aku berjuang lebih keras, bersaing dengan teman-teman yang semuanya pintar dengan keadaanku.
Tentang teman-teman, aku rasa teman-teman di sini teman-teman terbaik yang pernah aku punya. Ramah, baik, helpful, aku merasa diterima. Nggak tahu sih ya menurut mereka gimana, hehe. Harapannya, semoga kami bisa berteman sampai tua nanti.
Mungkin ini terlalu dini untuk mengucapkan terima kasih sama SMPN 8 karena aku belum lulus, tapi hampir. Kurasa nggak ada batasan waktu untuk berterima kasih, jadi terima kasih SMPN 8 untuk pengalaman yang amat berkesan, untuk guru-guru yang hebat, yang semoga bisa membawaku menjadi orang hebat juga. Amin :)

0 komentar:

Posting Komentar